HM SK (40) menanggapi dingin tudingan dirinya telah meniduri paksa Wulan (nama samaran) dan merebut anak yang dilahirkan. Dai asal Keputih Surabaya yang pernah mengisi acara religi di sebuah stasiun televisi lokal Surabaya itu tak ingin masalah yang dialami dengan perempuan asal Ponorogo diungkit-ungkit kembali.
"Anak itu saya rawat dengan baik. Sejak kecil saya yang keluar biaya untuk perawatan Alqof (anak Wulan). Kalau bicara soal menculik, menyekap atau menyembunyikan, itu sudah basi. Kejadiannya sudah 2 tahun lalu," kata HM SK saat dihubungi detiksurabaya.com, Rabu (15/9/2010).
Meski tak mau membeberkan riwayat hubungannya dengan Wulan, namun HM SK mengatakan bahwa dirinya tidaklah sejelek dan sejahat seperti yang diceritakan Wulan. Bahkan menuding Wulan lah yang membuat semua masalah itu terjadi.
"Kalau aib saya dibuka nggak apa-apa. Tetapi saya nggak mau membuka aib dia (Wulan). Yang jelas saya yang lebih tahu semua itu," tambah HM SK yang mengaku terakhir kali bertemu Wulan pada bulan puasa kemarin.
HM SK menambahkan bahwa persoalan itu akan diselesaikan secara kekeluargaan. Pria yang berprofesi sebagai dai tersebut mengaku sudah bertemu dengan para
keluarga. Surya sendiri menilai apa yang dibeberkan Wulan tersebut adalah bentuk ketidakstabilan emosi akibat kemarahan sesaat.
"Kalau misalnya dia hendak melapor ke polisi, itu urusan dia. Adakah buktinya," tandas HM SK balik mempertanyakan.
Seperti diberitakan Wulan hamil dan melahirkan anak setelah ditiduri paksa oleh HM SK. Wulan mengaku bila dirinya ditiduri paksa setela menolak diperistri olehj HM SK. Dan Wulan pun dikoskan dan sempat dinikahi siri saat hamil.
Wulan mengenal HM SK tahun 2007 lalu saat dia sedang menempuh studi di Universitas Airlangga (Unair). Mereka berkenalan di kos Wulan di kawasan Mulyorejo. Hubungan mereka bertambah akrab setelah Wulan mendampingi HM SK siaran acara religi di sebuah stasiun radio.
HM SK saat itu dikenal sebagai qori' dan penyiar radio. Keduanya pun sering berhubungan untuk urusan acara keagamaan. Tetapi tak disangka, hubunganannya dengan HM SK pun berakhir tragis. Kini Wulan memilih bekerja di Bandung, Jawa Barat.
anas arema 15 Sep, 2010
--
Source: http://anasarema.blogspot.com/2010/09/wulan-mengaku-ditiduri-paksa-hingga.html
"Anak itu saya rawat dengan baik. Sejak kecil saya yang keluar biaya untuk perawatan Alqof (anak Wulan). Kalau bicara soal menculik, menyekap atau menyembunyikan, itu sudah basi. Kejadiannya sudah 2 tahun lalu," kata HM SK saat dihubungi detiksurabaya.com, Rabu (15/9/2010).
Meski tak mau membeberkan riwayat hubungannya dengan Wulan, namun HM SK mengatakan bahwa dirinya tidaklah sejelek dan sejahat seperti yang diceritakan Wulan. Bahkan menuding Wulan lah yang membuat semua masalah itu terjadi.
"Kalau aib saya dibuka nggak apa-apa. Tetapi saya nggak mau membuka aib dia (Wulan). Yang jelas saya yang lebih tahu semua itu," tambah HM SK yang mengaku terakhir kali bertemu Wulan pada bulan puasa kemarin.
HM SK menambahkan bahwa persoalan itu akan diselesaikan secara kekeluargaan. Pria yang berprofesi sebagai dai tersebut mengaku sudah bertemu dengan para
keluarga. Surya sendiri menilai apa yang dibeberkan Wulan tersebut adalah bentuk ketidakstabilan emosi akibat kemarahan sesaat.
"Kalau misalnya dia hendak melapor ke polisi, itu urusan dia. Adakah buktinya," tandas HM SK balik mempertanyakan.
Seperti diberitakan Wulan hamil dan melahirkan anak setelah ditiduri paksa oleh HM SK. Wulan mengaku bila dirinya ditiduri paksa setela menolak diperistri olehj HM SK. Dan Wulan pun dikoskan dan sempat dinikahi siri saat hamil.
Wulan mengenal HM SK tahun 2007 lalu saat dia sedang menempuh studi di Universitas Airlangga (Unair). Mereka berkenalan di kos Wulan di kawasan Mulyorejo. Hubungan mereka bertambah akrab setelah Wulan mendampingi HM SK siaran acara religi di sebuah stasiun radio.
HM SK saat itu dikenal sebagai qori' dan penyiar radio. Keduanya pun sering berhubungan untuk urusan acara keagamaan. Tetapi tak disangka, hubunganannya dengan HM SK pun berakhir tragis. Kini Wulan memilih bekerja di Bandung, Jawa Barat.
anas arema 15 Sep, 2010
--
Source: http://anasarema.blogspot.com/2010/09/wulan-mengaku-ditiduri-paksa-hingga.html